Proses Kimia Pembuatan Amoniak (NH3) dan Urea (NH2CONH2) :
Ø Udara → N2 + O2
Ø 2H2 + O2 → 2H2O
Ø CH4 + H2O → CO + 3H2
Ø CO + H2O → CO2(1) + H2
Ø K2CO3 + CO2 + H2O → 2KHCO3
Ø KHCO3(2) → CO2(3) + KOH
Ø N2 + 3H2 → 2NH3
(amoniak)
Ø CO2 + 2NH3 → NH4COONH2
(ammonium karbamat)
Ø NH4COONH2 → NH2CONH2 + H2O
(urea)
Ø 2NH2CONH2 + H2O → NH3CONHCONH3.H2O + NH3(4)
(biuret)
Keterangan :
(1) CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan menggunakan K2CO3.
(2) Larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan urea.
(3) Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan , yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali (proses metanasi).
Reaksi yang terjadi :
CO + 3H2 → CH4 + H2O
CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O
(4) Pada reaksi ini terjadi proses pemisahan urea dari produk lain dengan cara memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air, dan amoniak berlebih) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165oC, sehingga ammonium karbamat kan terurai menjadi NH3 dan CO2. Biuret merupakan reaksi samping yang harus ditekan produksinya > 1%. Oleh karena untuk mendapatkan urea dengan konsentrasi yang tinggi (99%), maka dilakukan proses pemekatan dengan cara :
ü Penguapan larutan urea di bawah vacuum, sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal
ü Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge
ü Penyaringan kristal dengan udara panas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar